Laporan Ekseprimen Fisika Modern Pengukuran e/m Berdasarkan Percobaan JJ Thompson


PENGUKURAN 
BERDASARKAN PERCOBAAN J. J. THOMPSON


Abstrak. Telah dilakukan eksperimen tentang “Pengukuran  e/m berdasarkan Percobaan J. J. Thompson” yang dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 1 Oktober 2013.  Tujuan dari percobaan ini adalah memahami prinsip percobaan J.J. Thompson dan menentukan nilai e/m untuk partikel elektron. Dari eksperimen ini e/m dapat dihitung dengan mengukur potensial pemercepat (V), arus kumparan Helmholtz (I), dan jejari melingkar berkas elektron (r). Nilai e/m berdasarkan hasil analisis secara rata-rata. Nilai e/m secara teori Lintasan yang berbentuk lingkaran tersebut akan berubah menjadi lebih kecil jika diberikan beda potensial tetap dan arus dinaikan, dan akan berubah menjadi lebih besar jika diberi kuat arus tetap dan beda potensial dinaikkan. Untuk menghitung nilai



KATA KUNCI: kumparan Helmholtz, medan magnet, pengukuran , sinar katoda



PENDAHULUAN

Sinar katoda sudah ditemukan sejak tahun 1859. Meskipun demikian baru tiga puluh delapan tahun kemudian muatan spesifik sinar katoda diperoleh. J.J Thomson (1856-1940) yang pertama kali melakukan eksperimen untuk menentukan muatan sinar katoda. Pengukuran nilai muatan elektron dapat diketahui setelah eksperimen yang dilakukan oleh J. J. Thompson yaitu dengan menggunakan peralatan tabung vakum (tabung sinar katoda) dan kumparan Helmholtz. Eksperimen ini berdasarkan pada eksperimen Thompson tersebut, yaitu penentuan nilai perbandingan elektron (e) dan massa elektron (m) yang secara teoretis bernilai . Eksperimen ini penting, karena dari hasil eksperimen J. J. Thompson ditemukan sifat aneh pada sinar katoda. Keanehan ini terletak pada fakta bahwa rasio massa terhadap muatannya memiliki orde 1000 kali lebih kecil dibandingkan ion yang palinh ringan yaitu ion hidrogen. Selain menentukan nilai perbandingan elektron (e) dan massa elektron (m) eksperimen ini juga dapat memberikan informasi karakteristik sinar katoda.

Penentuan nilai perbandingan elektron (e) dan massa alektron (m) dapat diperoleh dengan mengukur jari-jari sinar katoda (r) pada setiap nilai arus kumparan Helmholtz (I) dengan beberapa nilai tegangan pemercepat (V). Hubungan antar ketiganya dapat diketahui dari sifat-sifat kumparan Helmholtz yang menyebabkan adanya gaya sentripetal yang membuat lintasan elektron berbentuk lingkaran dari gaya linier yang timbul akibat perbedaan tegangan listrik antara katoda dengan anoda. Nilai  diperoleh dari hubungan gaya antara gaya sentripetal elektron dan gaya Lorentz.


DASAR TEORI

Model struktur atom pertama adalah yang dikemukakan oleh J. J. Thompson yang telah terkenal karena keberhasilannya mencirikan elektron dan mengukur nisbah muatan terhadap massa  elektron. Model atom Thompson ini berhasil menerangkan banyak sifat atom yang diketahui seperti: ukuran, mass, jumlah elektron, dan kenetralan muatan eltrik. Dalam model ini, sebuah atom dipandang mengandung Z elektron yang dibenamkan dalam suatu bola bermuatan positif seragam. muatan positif total bola adalah Ze, massanya pada dasarnya adalah massa atom (massa elektron terlalu ringan sehingga tidak banyak mempengaruhi massa atom), dan bahwa jari-jari R bola ini adalah jari-jari atom pula. (Model ini seringkali dikenal dengan nama model kue “puding prem” atau pulm pudding, karena elektron-elektron tersebar di seluruh atom seperti halnya kismis yang tersebar dalam kue puding prem atau roti kismis). 

PEMBAHASAN

Arus yang diberikan pada kumparan Helmholtz untuk menentukan e/m akan mengakibatkan adanya medan magnet yang konstan dan seragam, kemudian bila diberikan tegangan akan mengakibatkan munculnya cahaya yang tak lain adalah lintasan elektron. Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan maka, pada saat V tetap dan I berubah diameter lintasan elektron akan semakin mengecil seiring dengan naiknya kuat arus.  Jika semakin besar kuat arusnya maka medan magnet yang dihasilkan pada kumparan Helmholtz semakin besar pula. Medan magnet yang besar akan membelokan elektron dengan kuat sehingga diameter lintasan elektronnya semakin kecil karena diameter lintasan elektron berbanding terbalik dengan medan magnet, hal ini sesuai dengan persamaan dibawah ini:
  

SIMPULAN

Lintasan elektron yang berbentuk lingkaran pada tabung sinar katoda dikarenakan adanya perubahan arah dan kecepatan elektron yang bergerak dalam medan magnet yang berasal dari kumparan Helmholtz. Lintasan yang berbentuk lingkaran tersebut akan berubah menjadi lebih kecil jika diberikan beda potensial tetap dan arus dinaikan, dan akan berubah menjadi lebih besar jika diberi kuat arus tetap dan beda potensial dinaikkan. Untuk menghitung nilai  digunakan persamaan sebagai berikut


REFERENSI

[1]Krane S., Kenneth. 1992. Fisika Modern. Universitas Indonesia, Jakarta.

[2]Subaer, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Eksperimen Fisika I Unit Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM.
  

Untuk versi lengkapnya silahkan download DISINI

Postingan terkait: