Laporan Eksperimen Fisika Penentuan Muatan Elektron dengan Tetes Minyak Milikan

 PENENTUAN MUATAN ELEMENTER ELEKTRON DENGAN PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN





Abstrak. Telah dilakukan eksperimen Penentuan Muatan Elementer Elektron dengan Percobaan Tetes Minyak Milikan. Eksperimen ini bertujuan menentukan besar muatan elementer partikel elektron. Penentuan besar muatan elementer partikel elektron dilakukan dengan metode jatuh naik, yaitu menghitung waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk bergerak ke atas akibat adanya gaya elektrostatik dan ke bawah akibat gaya berat yang dimiliki tetesan. Berdasarkan hasil analisis data eksperimen diperoleh nilai muatan tetesan yang diamati berfariasi yaitu sebesar  (dua elektron);  (satu elektron);  (satu elektron);  (dua elektron); dan  (satu elektron), dengan tingkat kepercayaan sebesar  . Berdasarkan  plot tabel distribusi frekuensi diperoleh nilai muatan elementer elektron  ( e ) sebesar   , yang menunjukkan kesesuaiaan rentang dengan nilai muatan elementer elektron secara referensi yaitu sebesar  1,6022 x 10-19 C dengan kesalahan relatif sebesar 80% dan derajat kepercayaan sebesar 20%.



KATA KUNCI: Tetes Minyak Milikan, Muatan Tetesan, Muatan Elementer Elektron.




PENDAHULUAN

Pengukuran muatan elementer telah diupayakan oleh J.J Thompson sejak berhasil menemukan nilai e/m untuk elektron. Dalam eksperimennya Thompson menggunakan “kamar kabut”, tetapi Thompson gagal. Dia tiak dapat menentukan jejak-jejak tetes air bermuatan seperti yang diharapkan untuk dapat menentukan muatan elementer.
Metode Thompson kemudian diperbaiki oleh H.A. Wilson dengan cara melakukan dua jenis kecepatan yaitu kecepatan ke bawah akibat berat tetesan, dan kecepatan ke atas akibat pengaruh medan listrik. Dari kedua pengukuran kecepatan ini, Wilson menetukan massa dan muatan tetesan dengan cra mengamati puncak kabut tetesan yang tajam. Wilson menemukan bahwa dengan adanya medan listrik,terdapat dua bahkan tiga puncak kabut yang bergerak dengan kecepatan bervariasi. Ini berarti terdapat tetesan yang mengandung satu, dua, dan lebih muatan elementer.
Dalam masa perkembangan inilah, pada tahun 1907 Robert Andrews Milikan dan L.Begeman memulai penelitannya pada topic yang sama. Mereka membuat perangkat yang sama dengan kamar kabut Wilson tetapi dengan daya yang lebih tinggi sehingga menghasilkan medan listrik yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Medan listrik yang besar ini sangat membantu dalam mengamati tetesan air tunggal, bukan dalam bentuk kabut tetesan.
Pada akhir tahun 1909 sampai pertengahan 1910, Milikan bersama Harvey Fletcher terus melanjutkan eksperimen ini. Mereka mempelajari sebanyak satu hingga dua ribu tetesan minyak yang memiliki muatan mula-mula antara 1 dan 150, dan mereka lakukan dengan berbagai jenis zat, seperti minyak, raksa, dan gliserin. Dalam setiap kasus mereka temukan bahwa muatan dari sebuah tetessan sebenarnya merupakan sebuah perkalian dari nilai muatan terkecil yang mereka ketahui muatan tersebut berasal dari udara yang ditangkap oleh tetesan. Muatan terkecil ini merupakan muatan elementer e.
Sekitar tahun 1910, Robert Millikan (1868-1953) melakukan suatu eksperimen untuk menentukan ukuran dari suatu elektron. Ia memberikan bukti yang kuat bahwa yang terkecil dari elektron adalah sama ukurannya. Ia menerima. Hadiah Nobel untuk eksperimennya tersebut. Eksperimennya menggunakan tetesan minyak dan diamati pada ruang pengamatan yang dipengaruhi oleh medan listrik homogen dari suatu pelat kapasitor.
Pada percobaan kali ini, yang akan ditentukan adalah nilai muatan elementer e yang terdapat dalam sebuah tetesan minyak milikan  dengan menggunakan perangkat eksperimen milikan oil drop. Nilai fundamental e yang diterima sekarang adalah e = 1,60217653(14) x 10-19 C Angka di dalam kurung menunjukkan ketidakpastian dua digit terakhir.
Tetesan minyak yang dihamburkan dalam ruang pengamatan mengandung banyak muatan. Ruang pengamatan yang dipengaruhi oleh medan listrik homogen dari suatu pelat kondensator akan menyebabkan muatan tersebut tertarik ke arah pelat kondensator. Pada setiap tetesan akan menerima muatan sebesar q yang disebabkan adanya gesekan elektrisitas.
Selain untuk menentukan nilai elementer elektron, praktikum ini juga bertujuan untuk mengajarkan kepada praktikan sikap-sikap ilmiah yang ditunjukkan oleh ilmuwan-ilmuwan terdahulu dalam melakukan eksperimen, sehingga bisa menjadi teladan dan mampu diaplikasikan dalam proses penyelidikan ini.
Metode yang digunakan untuk menentukan nilai elementer e adalah metode jatuh naik, yaitu menghitung kecepatan tetesan minyak saat bergerak naik dan turun. Pergerak tetesan minyak yang ke atas disebabkan oleh adanya gaya elektrostatis, sedangkan tetesan minyak yang bergerak ke bawah disebabkan oleh gaya gravitasi. Adapun gaya-gaya lain yang mempengaruhi gerak tetesan minyak adalah gaya Stokes. Gaya ini berpengaruh karena tetesan minyak bergesakan dengan udara di sekitarnya.


TEORI

Pada tahun 1910, R.A Milikan berhasil menunjukkan kuantisasi jumlah terkecil muatan listrik dengan menggunakan minyak yang dikenal dengan metode tetesan. Dia mengamati tetesan minyak yang dipengaruhi medan listrik pada pelat vertikal kapasitor dengan jarak plat d, dan menentukan muatan tetesan q dengan jari-jari tetesan r dan medan listrik E = U/d. Dalam eksperimennya, dia menemukan bahwa muatan q sebagai kelipatan integral dari e muatan elementer, yaitu q = n.e
Sebuah tetesan minyak berjari-jari r0 bergerak dengan kecepatan –vmemenuhi hukum stokes di dalam medium yang memiliki koefisien viskositas η. Gaya yang dibutuhkan oleh tetesan minyak ketika bergerak ke atas,
  
 Untuk menentukan muatan q0 kita perlu mengetahui besar jari-jari tetesan r0. Nilai ini diperoleh dari resultan gaya gravitasi F = -V.  dengan gaya Stokes, dimana  adalah perbedaan antara kerapatan udara dengan minyak. Dengan demikian,

Untuk penentuan nilai muatan q yang lebih akurat, harus diperhitungkan bahwa gesekan Stokes mempunyai faktor koreksi untuk jari-jari r yang sangat kecil. Persamaan terkoreksi untuk gaya gesekan Stokes tergantung pada tekanan udara P, yang dapat dituliskan sebagai

             
Dengan b = 80
Jika dimisalkan A = b/p, diperoleh,
      
Sehingga diperoleh muatan q sebagai,

          
Percobaan milikan disebut juga sebagai percobaan Oil Drop. Elektron mempunyai peran penting dalam mempelajari gejala kelistrikan kemagnetan. Dengan mengembangkan gaya-gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua pelat elektroda, masing-masing plat berdiameter 20 cm dan terpisah sejauh 7.67cm. Minyak diteteskan dengan tetesan kecil melalui dua plat logam dengan dua buah plat yang dapat menarik muatan listrik dari tetesan minyak pada palat bagian atas. Jika beda tegangan diatur agar mengimbangi gaya gravitasi pada tetes minyak, maka partikel-partikel minyak yang mengandung muatan akan melayang karena keseimbangan gaya tersebut. Pada keadaan ini gaya gravitasi sama dengan gaya elektrostatik, sehingga muatan dapat diketahui besarnya [1].
Muatan listrik Q di dalam suatu ruang, akan menyebabkan timbulnya medan listrik di ruang tersebut, artinya setiap muatan lain Q yang berada di dalam ruang itu akan mengalami gaya elekstrotatis” makin banyak Q makin kuat gaya F dan makin medan listrik yang ditimbulkan oleh Q tersebut.” Sehingga kuat medan listrik di dalam ruang, ditentukan oleh banyaknya muatan Q yang menimbulkan medan listrik tersebut, serta tergantung pada jaraknya dari muatan Q [1].
Ada dua macam cara atau metode untuk menentukan muatan q, yaitu metode ambang dan metode jatuh naik. Metode ambang dilakukan dengan cara mengatur medan listrik sehingga gaya berat tetesan minyak tepat diimbangi oleh gaya listrik sedangkan metode jatuh naik dilakukan dengan mengukur  v1 dan v2 dalam pengaruh tegangan U. Metode jatuh-naik menghasilkan nilai pengukuran yang lebih tepat dibandingkan metode ambang karena dalam metode jatuh-naik kecepatan v2 benar-benar diukur[2].
Melalui percobaan tetes minyak milikan ini, tidak hanya elektron yang digunakan sebagai acuan di dalam dasar teori, akan tetapi analisa fluida juga memiliki peranan di dalam percobaan. Aliran fluida merupakan garis lurus didalam medan aliran yang dibuat pada saat waktu tertentu [3].
Dari percobaan Millikan menyimpulkan  merupakan kelipatan bilangan bulat dari nilai tertentu yaitu 1,6 x 10−19 C dan tdak pernah didapatkan nilai  kurang dari 1,6 x 10−19 C. Selanjutnya nilai 1,6 x 10−19 C disebut muatan elementar (muatan elektron) [4].


METODOLOGI EKSPERIMEN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah satu set alat eksperimen Milikan oil drop, Milikan supply unit, tiga pasang kabel penghubung, 50 cm, merah dan biru, satu pasang kabel penghubung, 50 cm, hitam, dan dua buah timer box.
Sebelum melakukan pengamatan pada tetesan minyak, dipastkan bahwa eyepiece pada mikrometer berada pada posisi yang benar sehingga skalanya dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, saklar U dan t berada dalam keadaan off. Pengamatan diawali dengan cara memijat atomizer hingga terlihat tetesan-tetesan minyak yang bergerak turun akibat adanya gaya gravitasi. Kemudian menyalakan saklar U agar tetesan-tetesan minyak tadi bergerak naik akibat adanya gaya elektrostatis yang disebakan oleh pemberian tegangan. Tegangan ini dibuat konstan pada 280 volt. Setelah itu, menandai satu skala sebagai titik acuan  (titik nol). Setelah tetesan minyak terletak pada tanda skala yang dipilih, saklar U dimatikan dan saklar t dinaikkan sehingga waktu pada timer box akan berjalan dan mencatat waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk bergerak turun sebanyak 20 skala. Waktu ini dicatat sebagai t1.
Setelah tetesan berada pada skala ke-20, sklar U dinaikkan dan secara otomatis timer box akan berjalan dan mencatat waktu yang dibutuhkan oleh tetesan untuk beregerak naik. Waktu ini dicatat sebagai t2. Pengamatan ini dilakukan sampai 4 kali perhitungan waktu naik dan jatuh. Kemudian, mengulangi pengamatan untuk tetsan minyak yang lain dengan langkah yang sama. Berikut adalah skema percobaan yang dilakukan.

Pembahasan
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan muatan elementer elektron, hasil eksperimen terdahulu yang dilakukan oleh Robert A Milikan menemukan bahwa nilai muatan elementer elektron ( e ) yang diperoleh ialah sebesar 1,6022 x 10-19 C, dan nilai ini ditetapkan sebagai nilai muatan partikel terkecil.
Pada eksperimen ini, penentuan nilai muatan elementer elektron dilakukan dengan menggunakan metode jatuh naik, yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk bergerak naik dan turun. Pergerakan tetesan minyak yang ke atas dipengaruhi oleh gaya elektrostatis, sedangkan pergerakan tetesan minyak yang ke bawah dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya Stokes.

Jika nilai muAtan elemnter elektron sebesar 1,6022 x 10-19C maka dengan melihat muatan setiap tetesan dapat diperkirakan bahwa jumlaah elektron yang terdapat dalam setaiap tetesan adalah
Tetesan pertama sebanyak 3 elektron
Tetesan kedua sebanyak 2 elektron
Tetesan ketiga sebanyak 6 elektron
Tetesan keempat sebanyak 4 elektron
Tetesan kelima sebanyak 3 elektron
Dengan perkiraan ini diperoleh nilai rata-rata muatan elemter elektron sebesar C, ini menunjukkan rentang nilai e diperoleh dari hasil eksperimen yaitu 0,62x10-19C sampai 2,57x10-19C. Rentang ini telah bersesuaiaan dengan nilai referensi muatan elementer elektron (1,6022x10-19C), namun demikian rentang yang diperoleh masih besar sehingga kesalahan relatifnya besar yaitu sebesar 80% dan derajat kepercayaan yang hanya 20%. Kesalahan relatif ini mengindikaskan keakuratan eksperimen yang dilakukan.
            Kesalahan relatif yang relatif besar pada variabel-variabel yang  dihitung menujukkan kekakuratan yang rendah, hal ini disebabkan oleh berbagai hal diantaranya adalah nilai tegangan yang tertera berfluktuasi sehingga nilai tegangan yang dianggap konstan pada percobaan ini sebenarnya tidak konstan namun hanya diupayakan agar bisa  konstan di nilai 280 volt. Lintasan tetesan yang terkadang membelok akibat fluktuasi nilai tegangan ini juga menyebabkan ketidak tepatan pengukuran jarak dan waktu tempuh tetesan dalam bergerak naik maupun bergerak turun.
            Secara umum eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa nilai muatan elemnter elektron adalah sebesar 1,6022x10-19C.


SIMPULAN

Nilai muatan elementer partikel elektron secara teori ialah sebesar 1,6022x10-19 C. namun hasil eksperimen yang telah dilakukan tidak sesuai dengan teori.


REFERENSI

[1] Alonso M Finn. 1992. Dasar – Dasar Fisika Universitas Edisi ke-2. Jakarta: Erlangga.

[2] Pitts, Donald R. 1987. Perpindahan kalor : Jakarta. Erlangga

[3] Silaban, Pantur 1986. Fisika Modern Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.


[4] Subaer, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Eksperimen Fisika I Unit Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM. 


Untuk Versi lengkapnya silahkan download DISINI

Postingan terkait: