Laporan Eksperimen Fisika Modern Spektrum Garis berbagai Jenis Atom

SPEKTRUM GARIS BERBAGAI JENIS ATOM
(TEORI ATOM BOHR)





Abstrak. Telah dilakukan eksperimen Spektrum Garis Berbagai Jenis Atom dengan tujuan untuk menentukan panjang gelombang spektrum garis atom gas mulia Helium (He) dan Neon (Ne) serta unsur logam natrium (Na). Pengambilan data dilakukan dengan cara menghimpitkan garis vertical pada spectrometer dengan garis warna yang terbentuk kemudian mengukur sudut yang dibentuk melalui skala pada spectrometer. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa setiap atom memancarkan spektrum warna yang  berupa garis diskrit yang terdiri atas deretan warna yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah. Hasil analisis data menunjukkan bahwa panjjang gelomabang spektrum warna tersebut berturut-turut adalah  Untuk pengamatan interval spektrum garis warna kuning yang pada atom Na diperoleh  yang menunjukkan jarak yang sangat kecil antar spektrum warna kuning pada setiap orde sehingga warna kuning pada atom natrium menjadi kuat dan lampu natrium pun menjadi berwana kuning.


KATA KUNCI: spektrum garis atom, teori atom Bohr, panjang gelombang, sudut angular,



PENDAHULUAN
Spektrum emisi yang dapat dihasilkan suatu atom dapat diamati dengan menggunakan alat spektrometer, Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Adanya spektrum garis yang dihasilkan setiap unsur yang terdiri atas deretan warna dengan panjang gelombang yang berbeda-beda pertama kali diamati pada gas hidrogen oleh Niels Bohr. Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam rotikismis. 
Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari. Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa kesulitan. Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada

prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911[1].
Jika sebuah gas diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik dialirkan ke dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakterisktik gas tersebut. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang kontinyu. Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomik dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom. 
Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana, deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Spektrum garis atom hidrogen berhasil dijelaskan oleh Niels Bohr, pada tahun 1913, kemampuan teori atom Bohr menerangkan asal-usul garis spektrum merupakan salah satu hasil yang menonjol, sehingga teori ini diterapkan pada spektrum atomik[1].
Eksperimen ini selanjutnya dilakukan untuk melakukan pengamatan terhadap spektrum garis yang dihasilkan dari berbagai jenis atom gas mulia dan gas logam serta menentukan panjang gelombang dari setiap spektrum garis yang dihasilkan atom-atom tersebut, beberapa atom yang diamati spektrumnya yaitu Helium (He), Neon (Ne) dan Natrium (Na).
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan spektrometer optik dan kisi untuk mengetahui besarnya sudut yang dibentuk setiap spketrum warna yang akan dianalisis untuk memperoleh panjang gelombang dari setiap deretan warna spektrum garis yang dihasilkan atom tersebut.

TEORI
Jika gas mulia dan uap logam yang bertekanan rendah (di bawah tekanan atmosfer) dieksitasi, radiasi yang dipancarkan mempunyai spektrum yang berisi panjang gelombang tertentu saja. Setiap unsur memperlihatkan spektrum garis yang unik. Spektrometer optik dapat dipakai untuk menentukan panjang gelombang spektrum garis dari atom gas mulia dan uap logam.

Kisi digunakan untuk memisahkan garis spektrum. Cahaya terdifraksidikisi, panjang gelombang yang sama mengalami superposisi dan menghasilkan intensitas maksimum. Hubungan antara difraksi dan panjang gelombang adalah  linear (sin α ~ λ) pada  spektrum normal. Kita dapat menentukan panjang gelombang yang datang dari suatu cahaya yang melalui kisi dengan menggunakan spektrometer. Persamaan untuk menentukan panjang gelombang spektrum garis adalah

METODOLOGI EKSPERIMEN
Alat yang digunakan pada eksperimen iniyaitu: Spektrometer optik, Kisi Rowland, Transformer, 6 V AC, 12 V Ac dan Universal Choke, 230 V, 50 Hz. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu: Spektrum lampu He, Na, dan Ne.
Metode penelitian dilakukan dengan melakukan pengaturan atau penyetelan pada spektrometer optik sebelum digunakan, selanjutnya dilakukan dua kali pengamatan yaitu: pertama, untuk menentukan spektrum garis He dan Ne dan kedua, untuk Menentukan interval antara dua baris Na-D


Pertama,  untuk menentukan spektrum garis He, dilakukan dengan memutar bagian teleskop pada spektrometer optik ke arah kanan secara perlahan sehingga teramati garis warna pertama pada orde 1 (n = 1). Kemudian mengimpitkan tanda benang vertikal pada teleskop dengan garis warna pertama dan membaca penunjukan skala pada spektrometer sebagai θ kanan ,dengan prosedur kerja yang sama mengamati garis-garis warna berikutnya pada orde yang sama dan garis-garis warna berikutnya pada orde 2 (n=2) serta mencatat setiap penunjukan skalanya sebagai θ kanan .
Selanjutnya memutar teleskop pada spektrometer optik secara perlahan ke arah kiri dan mengulangi prosedur kerja yang sama seperti pada pembacaan θ kanan serta membaca masing-masing penunjukan skala pada spektrometer sebagai θ kiri , untuk pengamatan spektrum garis Ne dilakukan dengan mengganti spektum lampu He dengan spektrum lampu Ne dan mengulangi prosedur kerja yang sama saat pengamatan spektrum garis He.
Kedua, untuk Menentukan interval antara dua baris Na-D dilakukan dengan menganti lampu Ne dengan lampu Na. Kemudian memutar teleskop ke arah kanan sampai teramati garis warna kuning pada orde 1 dan orde 2 serta membaca masing-masing penunjukan skala pada spektrometer sebagai θkanan, selanjutnya memutar teleskop ke arah kiri sehingga teramati garis warna kuning pada orde 1  dan orde 2 serta membaca masing-masing  penunjukan skala pada spektrometer sebagai θkiri .
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA
Hasil Pengamatan
NST Spektrometer = 1/60o = 0,02o
N = 600 lines/mm = 6 x 10-4 lines/nm
Kegiatan Pertama
TABEL 2.Hasil Pengamatan Spektrum Garis Atom He

Orde spektrum
Warna spektrum
θkanan   (ᵒ)
θkiri (ᵒ)
∆α(ᵒ)
Ungu
15,80
16,50
32,30
Nila
16,80
16,70
33,50
Biru
17,10
18,10
35,20
1
Hijau
17,82
17,90
35,72
Kuning
20,56
21,60
42,16
Jingga
24,10
24,30
48,40

Merah
25,60
26,10
51,70
Ungu
33,10
33,50
66,60
Nila
35,08
35,10
70,18
Biru
36,40
37,20
73,60
2
Hijau
37,80
37,80
75,60
Kuning
43,80
46,40
90,20
Jingga
51,32
53,90
105,22

Merah
51,70
54,90
106,20


TABEL 3. Hasil Pengamatan Spektrum Garis Atom Ne

Orde spektrum
Warna spektrum
θkanan   (ᵒ)
θkiri (ᵒ)
∆α(ᵒ)
Ungu
15,80
16,60
32,40
Nila
15,90
18,20
34,10
Biru
17,20
18,70
35,90
1
Hijau
17,80
19.70
37,50
Kuning
19,90
21,10
42,00
Jingga
21,50
22,70
44,20

Merah
23,00
24,20
47,20
Ungu
32,40
35,26
67,66
Nila
35,80
36,80
72,60
Biru
38,80
40,06
78,86
2
Hijau
39,20
43,08
82,28
Kuning
42,50
48,74
91,24
Jingga
43,80
50,44
94,24

Merah
46,90
  56,44
103,34


 Kegiatan Kedua

TABEL 4. Hasil Pengamatan Spektrum Garis Atom Na

Orde Spektrum
Warna Spektrum
θ(ᵒ)
∆α(ᵒ)
θkanan(ᵒ)
θkiri(ᵒ)
1
Kuning
20,80
20,90
41,70
2
Kuning
45,40
46,60
92,00

Pembahasan
Eksperimen spektrum garis berbagai jenis atom (He, Ne dan Na) dengan teori atom bohr dilakukan dengan mengamati spektrum garis yang dihasilkan oleh atom He dan Ne, serta menentukan interval spektrum garis warna kuning yang dihasilkan oleh atom Na. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa  setiap atom menghasilkan spektrum garis emisi yang berbentuk spektrum garis diskrit dengan deretan warna mulai dari ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah.
            Lebih jelasnya, dapat dilihat tabel perbandingan panjang gelombang yang diperoleh dari eksperimen dengan nilai referensi seperti yang dicantumkan dalam tabel 5 dibawah ini.

TABEL 5. Analisis perbandingan panjang gelombang secara eksperimen dan referensi

No
Warna spektrum
1
Ungu
400 nm

2
Nila
445 nm

3
Biru
475 nm

4
Hijau
510 nm

5
Kuning
570 nm

6
Jingga
590 nm

7
Merah
650 nm

*catatan: Panjang gelombang spektrum warna berdasarkan eksperimen diperoleh dari rata-rata spektrum warna pada setiap orde lampu He dan Ne.

Tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya panjang gelombang yang diperoleh dari hasil eksperimen jauh dari panjang gelombang secara teori
Panjang gelombang spektrum warna yang dihasilkan atom di atas ditentukan dengan mengukur sudut antar garis spektrum yang terbentuk (spektrum kanan dan kiri pada orde yang sama). Analisis data menunjukkan nilai panjang gelombang yang berbeda-beda untuk masing-masing warna. Berdasarkan tabel 5 juga dapat dilihat bahwa panjang gelombang dari spektrum kecil kebesar adala berturut-turut ungu, nila, biru, hijau, kuning, orange, dan merah, hal ini berlaku untuk spektrum atom He dan Ne, baik pada orde 1 dan orde 2.
Pengamatan interval panjang gelombang spektrum warna kuning yang dihasilkan oleh atom Na diperoleh . Nilai ini menunjukkan bahwa jarak antar warna kuning pada setiap orde dalam atom Na adalah sangat kecil hingga orde nanometer, sehingga kerapatan ini menyebabkan lampu natrium lebih terang dengan warna kuning lembut. Interval panjang gelombang terkecil dalam spektrum warna setiap atom akan menentukan warna pancaran dari atom tersebut.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa panjang gelombang spektrum garis suatu atom dapat ditentukan dengan mengukur sudut yang dibentuk oleh setiap spektrum warna pada spektrometer yang disebut juga sudut angular. Besarnya panjang gelombang setiap spektrum warna berbeda-beda dengan warna spektrum ungu yang memiliki panjang gelombang paling kecil dan warna spektrum merah yang panjang gelombangganya paling besar. Interval dari garis spektrum akan menentukan warna pancaran atom. Semakin kecil interval spektrum warna tersebut maka atom tersebut akan semakin cenderung memiliki warna yang sama dengan warna spektrum itu.
REFERENSI
[1]Beiser, Arthur. 1995. Konsep Fisika Modern. Erlangga. Jakarta
[2]Subaer, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Eksperimen Fisika I Unit Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM


Silhakn download versi lengkapnya DISINI

Postingan terkait: