Abstrak
Telah dilakukan
praktikum tentang Karakteristik Transistor Bipolar (BJT). BJT merupakan
transistor bipolar yang terdiri dari transistor NPN dan transistor PNP. Jenis
transistor ini dibagi berdasarkan lapisan penyusunya. Tujuan dari praktikum ini
yaitu mengetahui metode pemberian bias tegangan dan arus pada transistor
bipolar, menentukan dan membedakan karakteristik input, output dan transfer
arus konstan transistor bipolar serta menginterpretasi kurva karakteristik
transistor bipolar. Dalam percobaan ini dilakukan pengukuran terhadap arus
kolektor dengan memanipulasi tegangan antara colektor dan emitor dengan
mengatur nilai IB tetap untuk melihat karakteristik outputnya serta
melakukan pengukuran arus kolektor dengan memanipulasi arus basis pada keadaan
VCE tetap untukmelihat ciri alihnya atau transfernya. Berdasarkan
analisis data dimana nilai faktor kualitas yang diperoleh dari resistor 15 , 56
, dan 100 masing-masing 26,3; 7,05 ; dan 3,9 dan dari analisis grafik nilai
kualitas yang diperoleh dengan resistor 15 , 56 , dan 100 masing-masing 12,8 ;
6,16 ; dan 3,3. Dari hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa semakin besar
frekuensi sumber dan hambatan yang digunakan maka nilai kualitas frekuensi
semakin kecil dan lengkung resonansi semakin lebar, ini berarti makin rendah
kualitas resonansinya.
Kata
Kunci:
transistor NPN, karakteristik output dan transfer, bias tegangan penguat arus.
A. Identifikasi Variable
B. Definisi Variable
C. Alat dan Bahan
Transistor adalah suatu komponen aktif
yang terbuat dari bahan semikonduktor. Ada dua macam transistor, yaitu transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan (Field
Effect Transistor-FET).
Pada transistor dwikutub sambungan p-n antara emitor dan basis diberi
panjar maju sehingga arus mengalir dari emitor ke basis. Panjar adalah tegangan
dan arus dc yang harus lebih dahulu dipasang agar rangkaian transistor bekerja
(Sutrisno, 1986).
Anak panah pada emitor menunjukkan arah arus pada sambungan emiter untuk
tegangan panjar arah maju. Dasar kerja dari dua jenis transistor tersebut
adalah serupa, hanya saja pembawa muatan mayoritas dan minoritasnya
berekebalikan yaitu elektron atau hole. Dengan arah kutub baterai seperti yang
diperlihatkan pada gambar, berarti sambungan emiter mendapatkan tegangan panjar
arah maju dan sambungan kolektor mendapatkkan tegangan panjar arah balik. Pada
kondisi ini dikatakan bahwa transistor dalam keadaan aktif (Purwadi & Abdulrahman) .
Pada dasarnya ada tiga jenis
rangkaian dasar (yang disebut konfigurasi)
untuk mengoperasikan transistor.
1. Basis ditanahkan (Common Base – CB)
2. Emiter ditanahkan (Common Emitter – CE)
3. Kolektor ditanahkan (Common Collector - CC) (Dasar, 2013) .
Pada praktikum ini yang
digunakan yaitu emitter dianhkan.
Rangkaian penguat dengan
transistor dalam konfigurasi sekutu emitter, paling banyak digunakan. Hal ini
disebabkan penguatan arus dari transistor dalam konfigurasi ini (
),
harganya jauh lebih besar dibandingkan denagn penguatan dalam konfigurasi CB (
).
Untuk membahas watak transistor dalam konfigurasi CE, akan lebih mudah
pemahamannya kalau yang digunakan adaah transistor npn, karena didalam hal ini
arus masukan IB berharga positif (Purwadi
& Abdulrahman) .
Karakteristik dari transistor
biasanya disebut juga karakteristik
statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara
selisih arus dc dan tegangan pada
transistor. Kurva karakteristik statik tersebut sangat membantu dalam
mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu
rangkaian. Ada tiga karakteristik yang sangat penting dari suatu transistor,
yaitu :
1. Karakteristik input.
2. Karakteristik output.
3. Karakteristik transfer arus konstan.
Kegiatan 1. Karakteristik
output
1. Variabel
Manipulasi : Tegangan colektor emiter
(VCE) (Volt)
2. Variabel
Respon : Arus colektor (IC)
(mA)
3. Variabel
Kontrol : Arus basis (IB)
(mA)
dan tegangan sumber (V) resistansi
resistor (W)
.
Kegiatan 2. Karakteristik Transfer arus konstan
1. Variabel
Manipulasi : Arus basis (IB) (mA)
2. Variabel
Respon : Arus colektor (IC)
(mA)
4. Variabel
Kontrol : Tegangan colektor emiter
(VCE) (Volt) dan tegangan
sumber (V) dan resistansi resistor (W) .
1. Variabel
manipulasi
a. Tegangan
colektor emiter (VCE) merupakan besarnya tegangan yang terdapat di
antara colektor dan emiter yang terbaca pada Voltmeter yang dirangkai parallel
dengan colektor dan emiter akibat dari perubahan potensiometer yang satuannya
adalah Volt. Dimana tegangan colektor emiter (VDS) kenaikannya 2 Volt.
b. Arus
basis (IB) merupakan besarnya arus yang berasal dari rangkaian yang terbaca pada Amperemeter akibat
Amperemeter dirangkai seri dengan basis dan resistor yang diakibatkan dari
perubahan potensiometer dimana satuannya adalah mA dan
kenaikannya sebesar 10 mA.
2. Variabel
Respon
Arus
colektor merupakan besarnya arus yang berasal dari rangkaian yang terbaca pada Amperemeter akibat
Amperemeter dirangkai seri dengan basis dan resistor dimana satuannya adalah
mA.
3. Variabel
Kontrol
a. Tegangan
sumber merupakan besarnya tegangan yang berasal dari power supplay dan terbaca
pada voltmeter yang besarnya Vs= 10 Volt
b. Tegangan
colektor emiter (VCE) merupakan besarnya tegangan yang terdapat di
antara colektor dan emiter yang terbaca pada Voltmeter yang dirangkai parallel
dengan colektor dan emiter akibat dari perubahan potensiometer yang satuannya
adalah Volt. Dimana tegangan colektor emiter (VDS) berada dalam keadaan konstan sebesar 5 Volt
c. Arus
basis (IB) merupakan besarnya arus yang berasal dari rangkaian yang terbaca pada Amperemeter akibat
Amperemeter dirangkai seri dengan basis dan resistor dimana satuannya adalah mA
dan konstankan mulai dari 0 mA, 20 mA, 40mA,
60 mA,
80mA,
dan 100 mA.
d. Resistansi Resistor (R) merupakan
nilai dari resistor yang digunakan sebagai penghambat muatan ataupun arus yang
terbaca pada spesifikasi dari komponen
tersebut yang satuannya adalah ohm dan besar resistansnya yaitu 100 kW ±
5%.
1. Power Supply 12 Vdc 1 buah
2. Voltmeter 0 – 10 Vdc 1 buah
3. Amperemeter 0 – 1 Adc 2 buah
4. Transistor Bipolar NPN 1 buah
5. Kabel penghubung 12 buah
6. Resistor batu 1 buah
7. Potensiometer 2 buah
Untuk versi lengkapnya, silahkan download DISINI