Laporan Elektronika Rangkaian Thevenin - Norton



RANGKAIAN SETARA THEVENIN – NORTON

ABSTRAK
Rangkaian setara adalah rangkaian sederhana yang diketahui nilai keluarannya tanpa perlu mengetahui rangkaian dalamnya. Rangkaian setara yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu rangkaian setara Thevenin dan Northon. Kegiatan pertama mengukur nilai tegangan dan arus norton dengan mengatur sumber tegangan dan kegiatan yang kedua mengukur nilai arus beban dan tegangan dengan memasang potensiometer pada rangkaian. Tujuannya yaitu untuk melihat pengaruh tegangan sumber terhadap tegangan Thevenin dan arus Norton. Untuk mencari tegangan Thevenin hambatan beban dibuat terbuka dan untuk mencari hambatan Thevenin sumber tegangan dihubung singkat.




1.    Metode Dasar
Ada dua bentuk rangkaian setara, yaitu rangkaian setara Thevenin dan rangkaian setara Norton.
Tegangan Thevenin, VTH, didefinisikan sebagai tegangan yang melewati terminal beban saat hambatan beban terbuka. Karena ini, tegangan Thevenin terkadang disebut dengan tegangan rangkaian terbuka. Definisinya :
Tegangan Thevenin :
            VTH  = VOC           
dengan VOC  merupakan singkatan    dari “Open – Circuit Voltage”.
Hambatan Thevenin didefinisikan sebagai hambatan yang diukur antar – terminal saat seluruh sumber dibuat nol(dihubungsingkat) dan hambatan beban terbuka. Sebagai definisi :

    Hambatan Thevenin :      
                      RTH  = ROC        
Gambar 1.1 memperlihatkan sebuah kotak hitam (black box) yang mengandung rangkaian dengan sumber searah (DC) dan hambatan linier (hambatan yang tidak berubah dengan naiknya tegangan).
Theorema Thevenin merupakan alat bantu aplikatif dalam dunia elektronika. Theorema ini tidak hanya menyederhanakan perhitungan, tetapi juga memungkinkan kita untuk menjelaskan operasi rangkaian yang tidak mampu dijelaskan hanya dengan menggunakan persamaan Kirchhoff.
Arus Norton, IN, didefinisikan sebagai arus beban saat hambatan beban dihubung singkat. Karena ini, arus Norton terkadang disebut juga dengan arus hubung singkat  (Short – Circuit Current, ISC). Sebagai definisi :
Arus Norton :    IN  = ISC
Hambatan Norton, RN, adalah hambatan yang diukur oleh ohmmeter pada terminal beban saat seluruh sumber diturunkan menjadi nol dan hambatan beban dibuka (dilepas). Sebagai definisi :
      Hambatan Norton : RN  = ROC
Karena hambatan Thevenin dan hambatan Norton memiliki definisi yang sama, maka dapat dituliskan :   
                  RN  =  RTH
Penurunan ini menunjukkan bahwa hambatan Thevenin sama dengan hambatan Norton. Apabila kita menghitung hambatan Thevenin sebesar 10 kW, maka hambatan Norton juga sebesar 10 kW.
Gambar 1.2 memperlihatkan sebuah kotak hitam (Black Box) yang mengandung rangkaian apa saja dengan sumber searah dan hambatan linier.


Norton membuktikan bahwa rangkaian dalam kotak hitam pada seperti pada Gambar 1.2(a) di atas akan menghasilkan tegangan beban yang sama dengan rangkaian sederhana Gambar 1.2(b). Sebagai penurunan, theorema Norton terlihat sebagai berikut.
               VL  =  IN      (RN | | RL)          
                 Dengan kata lain, tegangan beban sama dengan arus Norton dikalikan dengan hambatan Norton yang parallel dengan hambatan beban.
2.    Identifikasi variabel
Kegiatan I :
a.  Variabel manipulasi: tegangan sumber (Vs)/(V)
b.  Variabel respon           : tegangan Thevenin (VTH)/(V) dan arus Norton (IN)/(A)
c.  Variabel kontrol : resistor  ( R1, R1, R3)/( Ω)
Kegiatan II :
a.  Variabel manipulasi : hambatan beban (RL)/( Ω)
b.  Variabel respon           : arus beban (IL)/(A) dan tegangan keluaran (V0)/(V)
c.  Variabel kontrol : resistansi (R1, R2, R3)/(V)

3.    Definisi operasional variabel
kegiatan I :
a.  Tegangan sumber (Vs) adalah power supply yang mengalirkan tegangan ke  resistor pada suatu rangkaian.
b.  Tegangan Thevenin (VTH) adalah tegangan rangkaian terbuka
c.  Arus Norton (IN) adalah arus beban saat hambatan beban dihubung singkat.
d.  Resistor (R1, R2, R3) adalah hambatan dalam suatu rangkaian.
Kegiatan II :
a.  Hambatan beban (RL) adalah potensiometer yang merupakan resistor variabel yang dapat diubah-ubah nilai hambatannya.
b.  Arus beban (IL) adalah arus yang mengalir pada hambatan beban yang diukur menggunakan amperemeter.
c.  Tegangan keluaran (V0) adalah besarnya beda potensial yang diperoleh berdasarkan perubahan hambatan beban (RL).
d.  Resistor (R1, R2, R3) adalah hambatan dalam suatu rangkaian
4.    Alat dan bahan
Pelaksanaan kegiatan ini ditunjang oleh komponen-komponen  dan alat ukur berikut :
1.      Resistor, 3 buah
2.      Potensiometer, 1 buah
3.      Power Supply 0 – 12 Vdc, 1 buah
4.      Voltmeter 0 – 10 Vdc, 1 buah
5.      Amperemeter 0 – 1 Adc, 1 buah
6.      Papan Kit, 1 buah.
7.      Kabel penghubung.
5.    Prosedur kerja
a.     Mencaatat spesifikasi masing-masing komponen yang anda gunakan !
b.    Membuat rangkaian seperti gambar berikut di atas papan kit yang telah disediakan !


c.     Mengatur tegangan sumber sebesar 2 V lalu ukur tegangan rangkaian buka (VOC¬) antara titik A dan B tanpa beban RL dan Arus hubung singkat (ISC) dengan menempatkan sebuah Ammeter melintasi A – B (VOC dan ISC¬ tidak diukur bersamaan!).
d.    Mengukur pula besar resintansi total rangkaian dengan melepas power supply (rangkaian dihubung singkat pada posisi sumber dan tanpa beban) !
e.     Melakukan langkah 3 untuk tegangan sumber 4 V, 6 V, 8 V, dan 10 V.
f.     Selanjutnya Memasang beban RL pada keluaran rangkaian seperti Gambar berikut.


g.     Mengatur potensiometer pada posisi minimum dan ukur tegangan keluaran (Vo) dan arus beban (IL).
h.    Melanjutkan dengan mengubah nilai RL hingga maksimum. Catat nilai arus dan tegangan setiap perubahan RL.


7.    Pembahasan
Rangkaian setara Thevenin – Norton memudahkan dalam menyelesaikan persoalan rangkaian listrik yang kompleks menjadi lebih sederhana dengan mengetahui keluaran tanpa harus mengetahui rangkaian dalamnya. Dalam praktikum ini dilakukan 2 kegiatan yaitu mengukur tegangan Thevenin dan arus Norton, serta mengetahui pengaruh arus beban dan tegangan keluaran. Perbedaan kedua kegiatan ini yaitu kegiatan pertama hambatan R1 dan R2 disusun seri terhadap tegangan sumber. Sedangkan pada kegiatan kedua, ditambahkan potensiometer sebagai arus beban.
Untuk kegiatan 1, Nilai % diff yang didapatkan pada praktikum ini tidak begitu besar, itu menandakan bahwa nilai yang didapatkan pada praktikum ini tidak jauh berbeda dengan nilai teori. Dan untuk kegiatan 2, nilai % diff yaitu 4.5% itu menandakan nilai praktek dengan teori nya jauh berbeda. Mungkin disebabkan pada saat praktikum terjadi kesalahan kurang teliti dalam pengambilan data.
8.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Hambatan pada rangkaian Thevenin selalu seri dengan tegangannya dan bekerja pada rangkaian terbuka. Pada rangkaian Norton, hambatannya paralel dengan arus dan rangkaiannya dihubung singkat.
2.      Hambatan beban berpengaruh terhadap tegangan dan kuat arus output rangkaian elektronik.  Kuat arus dan tegangan keluaran berbanding terbalik. Semakin besar kuat arus maka tegangan keluarannya semakin kecil.
3.       
9.    Daftar pustaka
Haris Abdul,dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar : Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Sutrisno. (1986). Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1.  Bandung : Penerbit ITB.
Tim Elektronika Dasar. 2013. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar 1. Makassar : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar.



    
Untuk mendapatkan versi lengkapnya, silahkan unduh/download DISINI





Postingan terkait: